Alasan Emir Mahira Lebih Suka iPhone daripada BlackBerry
Jika Anda sudah pernah menonton film Garuda di Dadaku (GDD) tahun 2009 silam, pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan sosok Emir Mahira, pemeran Bayu dalam film tersebut. BONES berkesempatan berbincang dengan remaja yang akrab dipanggil Emir ini, Sabtu 10 Desember 2011 kemarin, saat Premiere Film Garuda di Dadaku 2 di XXI Bandung Supermall.
Emir Mahira bercerita, setelah kesuksesan film Garuda di Dadaku, banyak tawaran film yang menghampirinya, tak seberapa lama setelah itu, Emir muncul di film Melodi, lalu bermain dengan akting yang luar biasa sebagai anak autis di Film Rumah Tanpa Jendela.
"Sebenarnya nggak ada kesulitan memerankan sosok Bayu di film (GDD), karena karakter Bayu itu mirip sama saya, cuman untuk berperan sebagai Aldo dalam film Rumah Tanpa Jendela, sangat susah karena itu bener-bener pengalaman baru bagi saya, saya sempat punya teman-teman autis, saya bergaul dengan mereka dan saya belajar dari sana,"� cerita anak ke-2 dari 3 bersaudara ini.
Lewat Film Rumah Tanpa Jendela dan perannya sebagai anak autis itu pula lah sekaligus membuktikan eksistensi dan kualitas akting Emir sehingga dia berhasil menyabet Piala Citra sebagai Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2011, dan mengalahkan aktor senior yakni Alex Komang, Ferdy Tahir, Oka Antara dan Tio Pakusadewo. Sungguh luar biasa bukan?
Walapun Emir Mahira ini sudah bisa dibilang sukses berkarir di Indonesia, namun penyuka sepak bola ini rela rehat sejenak dari dunia entertainment Indonesia. Pertengahan Juni 2010, Emir pindah ke Singapura karena orang tuanya dipindahtugaskan di sana. Mendengar cerita tersebut, Paseban pun makin tertarik dengan cerita Emir, terutama dalam dunia telekomunikasi di Singapura.
"Saya punya handphone pertama waktu kelas 7, hanphone-nya Nokia E71, itu bekas dari ayah saya, heheee.."� ucap peraih penghargaan Best Performance di Festival Teheran, Iran 2011 ini.
Gadget yang dimiliki Siswa kelas 9 Internasional School Singapura (ISS) saat ini adalah iPhone 4. Semenjak pertama kali memakai produk Apple tersebut, dirinya mengaku tak ada keluhan atau masalah dengan gadget-nya tersebut. "Saya nyaman-nyaman saja, pakai iPhone 4 enak kok, nggak ada masalah yang berarti,"� tambahnya,
Emir memang berbeda dengan remaja seusianya yang mungkin lebih tertarik dengan BlackBerry. Mengenai hal itu, rupanya Emir Mahira punya alasan tersendiri. Menurut remaja yang pernah bersekolah di Sekolah Sepak Bola Arsenal ini, di Singapura hanya segelintir orang yang memakai BlackBerry.
"Remaja di sana banyak yang memakai iPhone, dalam berkomunikasi lewat handphone di sana juga lancar, kalau kirim SMS juga cepet, nggak pernah pending, jadi saya nyaman-nyaman saja dengan gadget dan operator yang saya gunakan sekarang,"� tutup Emir ramah.

Apple memang menjanjikan teknologi yang mutakhir dalam produk terbarunya, The new iPad. Tablet terbaru ini menjanjikan berbagai perubahan jika dibandingkan dengan produk iPad sebelumnya, baik iPad ataupun iPad 2. Bahkan dalam sebuah IHS iSuppli melaporkan bahwa new iPad memiliki harga komponen yang lebih mahal dibandingkan dengan iPad 2. Selisih harga antara komponen kedua perangkat tersebut mencapai angka 9 persen.
Contoh nyata selisih harga komponen kedua perangkat tersebut adalah pada layar Retina Display. Dengan resolusi 2048 x 1536 piksel yang dimiliki oleh new iPad, maka secara otomatis harga layar tersebut pun lebih tinggi dibandingkan dengan Retina Display dengan resolusi 1024 x 768 piksel pada iPad 2. Perbedaan harga komponen kedua perangkat Retina Display tersebut berkisar di angka $30 USD. Hal ini belum termasuk perangkat lain, seperti baterai, WiFi dan sebagainya. Maka dari itu, tak heran jika perangkat new iPad ini dijual dengan harga selangit.
Melirik kondisi demikian, bagaimana ketahanan dua perangkat ini? Dua perangkat ini masing-masing memiliki lapisan pelindung oleophobic coating. Lapisan ini memberikan perlindungan terhadap goresan. Namun bagaimana ketahanan terhadap benturan dari kedua perangkat baik iPad 2 maupun new iPad?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa baik iPad 2 maupun new iPad memang tidak didesain secara khusus untuk beraktivitas di luar ruangan. Kedua perangkat tersebut tentunya tidak memiliki tingkat ketangguhan seperti yang dimiliki oleh TouchPad milik Panasonic. TouchPad milik Panasonic didesain dengan ketahanan terhadap benturan, tahan terhadap air dan debu. Untuk memiliki spesifikasi ketahanan seperti itu, sebuah perangkat mobile pun harus menjalani uji sertifikasi. Dan uji sertifikasi ini tak dilakukan oleh Apple terhadap dua perangkatnya tersebut.
Namun akan cukup menarik jika melihat bagaimana tingkat ketahanan sebuah iPad 2 dan new iPad terhadap benturan. Hal inilah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam video di bawah ini. Dalam video tersebut, sekumpulan orang ini melakukan uji benturan terhadap iPad 2 dan new iPad. Kedua perangkat yang memiliki harga mahal tersebut dijatuhkan dalam berbagai posisi dari ketinggian sekitar 1 meter. Baik dengan posisi layar di bawah maupun layar di atas. Ingin tahu bagaimana tes tersebut dilakukan? Simak videonya berikut ini, dan yang terpenting, Anda harus selalu menjaga perangkat Apple Anda tersebut agar tidak terjatuh.



Posting Komentar