Tangan selalu berkeringat atau yang lebih dikenal dengan Hiperhidrosis, Banyak yang mengatakan bahwa tangan berkeringat dikarenakan sebuah gangguan pada organ vital jantung, atau paru – paru, memang banyak para peneliti yang membernarkan hal ini, namun tidak semua orang yang tangannya berkeringat, terjadi gangguan pada organ vital jantung dan paru – paru. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sensitivitas kelenjar keringat yang terjadi pada tubuh kita, namun bila anda penasaran apakah anda terkena gangguan pada jantung dan paru – paru, anda dapat melakukan check up di rumah sakit terdekat.

Mengapa pada tubuh kita dapat terjadi sensitivitas?. ini dia yang pastinya menjadi pertanyaan anda, bahwa sebenarnya, seluruh gerak tubuh kita diatur oleh bagian penting yaitu otak, nah pada bagian otak ada bagian yang fungsinya mengatur kondisi suhu tubuh kita yaitu hipotalamus. biasanya orang yang sering berkeringat, dikarenakan hipotalamus pada otak mereka mengalami gangguan genetika bila anda sudah mengalami ini sejak anda kecil, namun bila tiba – tiba tubuh anda menjadi berkeringat terus, ini dikarenakan terjadinya mutasi sel pada hipotalamus yang ada dibagian otak anda.

Atau keringat berlebih juga dapat terjadi dikarenakan kondisi emosi kita yang tidak stabil, terutama mengalami stress, dan ketakutan, karena orang yang emosinya dalam tidak labil. Biasanya selalu mengeluarkan keringat pada daerah tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, muka, dan dahi.

Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut: suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan udara, aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan emosional, dan menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik. Penyebab keringat berlebihan hingga saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada dugaan gangguan dan hiperaktifitas pada mata rantai saraf simpatik sebagai pengendalikan pembentukan keringat atau hiperaktifitas pada kelenjar keringatnya itu sendiri.

Solusi untuk masalah ini, anda dianjurkan untuk meminum air putih. agar tidak terjadi dehidrasi akibat keringat anda yang selalu keluar. untuk menyembuhkan kebiasaan ini cobalah lakukan terapi.


++ dan Ini Pendapat Lainnya

Tangan Keringatan Bukan Jantung Lemah
TELAPAK tangan dan kaki sering keringatan? Hati-hati, itu merupakan pertanda jantung lemah. Anggapan begitu beredar cukup luas di masyarakat. Tapi, benarkah anggapan tersebut?

Menurut dr Een Hendarsih SpPD, dalam dunia kedokteran dikenal dua kategori hiperhidrosis (keringat berlebih). Yakni, sistemik dan lokal.

Kasus sering keringatan hanya di bagian telapak tangan dan kaki termasuk hiperhidrosis lokal. ”Tidak hanya telapak tangan dan kaki, keringat berlebih bisa juga terjadi di bagian ketiak,” tambahnya.

Penyebabnya, lanjut dokter spesialis penyakit dalam RSU Haji Surabaya itu, biasanya berkaitan dengan faktor psikologis. Misalnya, takut, cemas, atau khawatir berlebihan. Kondisi begitu memengaruhi sistem saraf simpatis dan memacu kelenjar keringat untuk berproduksi lebih banyak. Terjadilah hiperhidrosis.

”Hiperhidrosis lokal tidak berbahaya. Paling kita jadi tidak nyaman saat menulis atau berjabat tangan bila tangan berkeringat terus,” katanya.

Bagaimana dengan hiperhidrosis sistemik? Kalau itu yang terjadi, kata kepala bagian penyakit dalam RSU Haji tersebut, tidak hanya telapak tangan, kaki, dan ketiak yang berkeringat, seluruh tubuh pun keringatan. ”Tapi, itu juga bukan gejala utama lemah jantung seperti anggapan yang beredar di masyarakat,” jelasnya.

Hiperhidrosis sistemik, lanjut Een, bisa jadi pertanda pasien mengalami hipertiroid. Yakni, suatu kondisi akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme (fungsi kimia) tubuh. Jika seseorang mengalami hipertiroid, metabolisme tubuh jadi lebih cepat. ”Itu yang membuat kelenjar keringat berproduksi lebih banyak,” kata Een.

Hipertiroid juga membuat jantung berdetak lebih cepat, jika dibandingkan dengan detak jantung normal. Een menduga, kondisi inilah yang memunculkan anggapan bahwa sering keringatan merupakan pertanda lemah jantung.

Telapak tangan dan kaki berkeringat, lanjut dia, juga bukan merupakan pertanda seseorang rentan mengalami serangan jantung. Menurut dokter 40 tahun itu, serangan jantung diiringi gejala nyeri pada dada. Rasa nyeri tersebut meningkat bila aktivitas banyak dan mereda ketika istirahat. Selain itu, ada juga gejala keluar keringat dingin dan sesak nafas.

”Kalau hanya keluar keringat, itu bukan pertanda seseorang rawan mengalami serangan jantung. Jadi, anggapan yang berkembang di masyarakat itu tak sepenuhnya benar,” imbuh dokter alumnus FK UGM tersebut.

Meski begitu, jika ada riwayat sakit jantung pada keluarga, penderita hiperhidrosis dianjurkan memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung. Tujuannya, memastikan sekaligus menegakkan diagnosis. ”Dengan begitu, bila ada risiko sakit jantung, bisa segera ditangani,” kata Een. (ai/soe)

KALAUPUN bukan pertanda jantung lemah, hiperhidrosis (keringat berlebih) tentu mengganggu dan perlu diatasi. Menurut dr Een Hendarsih SpPD, jika yang diderita hiperhidrosis sistemik, harus diobati penyakit yang menjadi penyebabnya. Misalnya, hipertiroid. ”Pasien harus rutin mengonsumsi obat hipertiroid agar produksi hormon tiroid stabil,” jelasnya.

Bila yang dialami hiperhidrosis lokal, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Een mencontohkan penggunaan antiperspirant yang mengandung aluminium klorida.

Namun, efek antiperspirant hanya berlangsung sementara. ”Biar kulit tidak jadi kasar, pakainya malam, sehingga paginya bisa mengurangi jumlah keringat yang keluar,” katanya.

Cara lain, menjalani suntik botoks. Tapi, cara itu, kata Een, juga tak bisa menghilangkan keluhan hiperdrosis selamanya. ”Tiap enam bulan harus disuntik ulang,” ujarnya.

Ditanya adakah obat khusus untuk hiperhidrosis lokal, Een menyatakan, konsumsi obat yang bersifat sistemik. Artinya, ia bisa berdampak pada organ tubuh lain. Karena itu, penderita hiperhidrosis lokal tak disarankan minum obat. Sebab, efek sampingnya bisa lebih besar.


Lihatlah Kesehatan Anda dari Telapak Tangan

Tahukah Anda, bahwa tubuh seringkali memberitahukan kondisi kesehatan badan kita. Ada beberapa anggota tubuh yang biasa memberikan sinyal terkait kesehatan kita. Di antaranya, mata, lidah, urin, dan juga kulit. Itu yang biasa kita tahu. Tapi sebenarnya masih ada lagi, laman Times of India menulis telapak tangan pun bisa menjadi sinyal yang bagus untuk mengetahui kondisi kesehatan kita.

Berikut ada beberapa petunjuk untuk mengenali kondisi telapak tangan Anda:

1. Telapak tangan berkeringat
Telapak tangan basah berkeringat biasanya terjadi saat Anda merasa gugup atau cemas. Tapi, awas, jika kondisi ini terus-menerus terjadi tanpa sebab yang jelas dan sulit terkontrol bisa jadi Anda mengalami gangguan kelenjar tiroid atau jantung.

Adanya keringat yang tak terkontrol di bagian telapak tangan bisa jadi akibat kelenjar tiroid yang terlalu aktif sehingga menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh. Akhirnya tubuh membakar kalori berlebihan yang memicu peningkatan suhu tubuh dan keringat pun tak terkontrol di bagian badan tertentu.

2. Telapak tangan memerah
Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan hati akibat pelebaran pembuluh darah sebagai respon atas ketidakseimbangan hormon yang dipicu kerusakan hati. Perubahan warna muncul di sekitar pergelangan tangan dari pangkal jempol dan kelingking.

Selain gangguan hati, kondisi telapak tangan yang memerah itu juga kerap memberi petunjuk adanya penyakit lain seperti rheumatoid arthritis dan gangguan tiroid.

3. Tangan gemetar
Tangan gemetar biasanya terjadi jika kita cemas, panik, atau mungkin kelelahan memegang suatu benda yang berat. Itu wajar. Tapi jika gemetarnya itu tanpa sebab alias tak terkontrol, nah...sebaiknya Anda perlu waspada.

Tangan gemetar tanpa sebab bisa menjadi peringatan awal adanya serangan Parkinson. Penyakit ini mempengaruhi sistem syaraf seperti gangguan gerak otot-otot tubuh. Jika kondisi ini terjadi pada Anda atau keluarga, maka sebaiknya segera berkonsultasilah dengan dokter.

4. Kuku berubah warna
Kuku yang sehat berwarna kemerahan atau bisa dikatakan rona merah muda. Tapi jika keadaan kuku Anda berwarna semburat kuning kehijauan, waspadalah. Ada kemungkinan terjadi infeksi jamur. Tapi dalam kasus khusus, perubahan warna pada kuku seperti ini bisa menjadi petunjuk awal adanya penyakit paru-paru.

Bila ada noda kecoklatan pada warna kuku Anda, seperti tahi lalat di bagian garis kuku, itu dapat menjadi petunjuk adanya penyakit kulit psoriasis.

5. Kuku berbentuk seperti sendok
Bentuk kuku normal biasanya memang agak melengkung dengan posisi ujungnya mengarah ke bawah. Tapi jika kondisi kuku Anda tampak bertumbuhnya berlawanan atau berbentuk cekung seperti sendok, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Ada kemungkinan Anda terindikasi terkena gejala kurang zat besi atau anemia.

Kondisi kuku yang rapuh dan berbentuk tak wajar juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

6. Ada benjolan di bagian jari jemari
Jika Anda mengalami adanya benjolan di bagian dekat perlekatan kuku di jari, itu bisa menjadi tanda awal osteoarthritis. Benjolan tersebut mungkin muncul akibat hilangnya ruang sendi hingga mengakibatkan sendi membengkak seolah seperti membentuk tulang baru. Biasanya, wanita lebih rentan mengalami gangguan keausan sendi ini.

7. Kulit tangan kering
Kondisi kulit tangan kering acapkali memberikan petunjuk awal adanya gangguan tiroid yang memicu hilangnya kelembaban kulit. Kulit kering pun dapat pula sebagai penanda adanya alergi atau gangguan sensitivitas kulit akibat pemakaian produk kosmetik yang cocok.


Posting Komentar