Apple baru saja diserang oleh sekelompok hacker yang menyerang beberapa Mac milik pegawai Apple. Dikatakan bahwa serangan ini merupakan yang terbesar yang pernah dialami Apple.

Seperti yang dilansir oleh Reuters (20/2), peretas yang belum diketahui asal-usulnya ini menginfeksi Mac dengan menggunakan celah dari software berbahasa Java yang digunakan untuk peramban internet. Diyakini, serangan ini mirip dengan yang terjadi kepada Facebook pada Jumat (15/2), lalu.

Serangan ini sendiri menurut Apple diyakini merupakan yang terbesar dalam sejarah mereka. Diperkirakan kemajuan Apple yang bisa menyaingi Microsoft membuat para peretas 'turun gunung' dari menyerang perangkat berbasis Windows saja menuju perangkat berbasis Macintosh milik Apple.

"Ini adalah serangan terbesar terhadap Mac. Apple sampai kewalahan menangani serangan ini sendiri," ungkap seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurut Charlie Miller, ahli berpengalaman yang mengetahui seluk beluk keamanan Apple dan menulis buku Mac Hacker's Handbook menyatakan bahwa serangan ini menunjukkan keseriusan para hacker. Hal ini ditandai dengan lebih banyaknya waktu yang harus mereka lakukan untuk belajar bahasa pemrograman yang ada di komputer Apple.

Sebagai contoh, Miller menyatakan bahwa hacker mulai mengetahui ada celah yang bisa dimanfaatkan dari aplikasi Flash milih Adobe. "Satu-satunya hal yang membuat seseorang mau meretas adalah kemauan para peretas untuk mau melakukan tindakan tersebut," kata Miller.

Serangan terhadap Apple ini sendiri bukan yang pertama kali ini terjadi dalam Bulan Februari 2013. Sebelumnya, Twitter pada 1 Februari lalu juga disusupi dan diambil data 250 ribu penggunanya. Selanjutnya, Facebook juga mengalami kejadian serupa pada 15 Februari lalu.

Sebagian memercayai bahwa serangan ini berasal dari China. Namun, belum bisa dipastikan kebenaran tuduhan ini.


Posting Komentar