JAKARTA – Hari Raya Idul Fitri adalah momen paling pas untuk berkumpul bersama keluarga serta kerabat. Selain meminta ampunan, Idul Fitri juga menjadi ajang untuk menyambung kembali tali silaturahim yang mungkin sempat terputus.

Sayangnya, momen tersebut tidak selalu bisa dinikmati oleh diaspora Indonesia di luar negeri. Seorang WNI yang tinggal selama enam tahun di Jepang, Diana Hapsari, bahkan sudah melewakan momen bahagia itu sejak menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit pada 2011 silam.


“Enam kali Lebaran enggak mudik karena di Jepang enggak libur malah pas lagi sibuk-sibuknya. Saat Lebaran, saya pagi Salat Id, setelah itu buru-buru ke laboratorium,” ujar mahasiswi S-3 di Gifu University yang juga bekerja paruh waktu sebagai peneliti itu kepada Okezone.

Saat berpuasa selama sekira 16 jam pun, ujar Diana, tidak ada kompensasi dari pihak kampus atau kantornya. Semua tetap dilakukan seperti hari kerja biasa tanpa ada dispensasi waktu untuk pulang lebih cepat.

“Tidak diberlakukan dispensasi seperti pulang cepat, penundaan survei dll., jadi tetap saja seperti biasa. Bahkan saya pernah harus survei ke gunung saat puasa, atau pernah harus pergi empat hari menyusuri sungai dengan tim penelitian,” tukasnya.



Posting Komentar