ASAHAN -- Seorang pengedar uang palsu diringkus di Asahan, Sumatra Utara. Aksi laki-laki ini terungkap saat membelanjakan uang palsunya di warung.

Kanit Jatanras Polres Asahan Ipda Khomeini mengatakan, pelaku bernama Deni A Nasution (35), warga Sei Renggas, Kisaran Barat, Asahan. "Dia diringkus petugas Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan, Selasa, 20 Juni, sekitar pukul 17.30 WIB," kata Khomeini, Kamis (22/6).

Khomeini menjelaskan, penangkapan Deni berawal dari informasi masyarakat yang merupakan korban aksinya. Saat itu, dia membelanjakan uang palsu pecahan Rp 100 ribu di warung milik seorang warga di dusun X, desa Sukadame, Pulo Bandring, Asahan.

Di warung milik Tika tersebut, pelaku membayar dua buah air kemasan yang dia beli dengan uang Rp100 ribu. Korban pun memberikan uang kembalian Rp 98 ribu. Korban lalu curiga dengan uang yang diberikan pelaku. Dia pun meminta suaminya untuk mengecek uang tersebut. Ternyata, uang pecahan Rp100 ribu itu palsu.

Setelah berbelanja di warung Tika, pelaku kembali membelanjakan uangnya ke warung berikutnya milik Samiatun. Di sana, dia bermaksud membeli rokok. Namun, polisi yang telah menerima laporan langsung bergerak menangkap pelaku.

"Dari hasil interogasi, uang palsu itu berasal dari kawannya yang melarikan diri atas nama Azhar alias Gozi. Tersangka sudah masuk DPO," ujar Khomeini. 

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya, uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak enam lembar,‎ uang asli hasil pembelian sejumlah Rp194 ribu dan ‎sebuah dompet.‎ "Tersangka melanggar Pasal 36 Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 50 miliar," kata Khomeini.

Atas kejadian ini, Khomeini mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu jelang Lebaran. "Polisi mengimbau agar masyarakat, khususnya pedagang berhati-hati dan melakukan pengecekan secara cermat teliti dan benar-benar terhadap uang yang diterima saat transaksi jual beli. Apalagi perputaran uang menjelang lebaran meningkat," ujar dia.

Posting Komentar